LOMBA
KARYA TULIS ILMIAH
HIMPUNAN
MAHASISWA BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO
Penerapan Aquaponik Sebagai Alternatif Pengembangan
Budidaya Ikan dan Sayuran Organik
PENULIS :
ARKI
ARDIANSYAH (Ketua Kelompok)
KUR’ANA SAID ( Anggota )
RIZKY ( Anggota )
RIZKY ( Anggota )
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 PALU
TAHUN 2015
HALAMAN PENGESAHAN
1 .Judul : “ Penerapan Aquaponik Sebagai
Alternatif Pengembangan Budidaya Ikan dan
Sayuran Organik”
2. Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap : Arki Ardiansya
a. Nama Lengkap : Arki Ardiansya
b. NIS :
9986715430
c. SMA : Madrasah Aliyyah
Negeri 1 Palu
d. Alamat Rumah : Jl. Cemara 1
e. No. Tel/HP : 082377798095
f. Alamat Email :
3. Jumlah Anggota :
1. Kur’ana Said
:
2. Rizky
4.Guru Pembina
a. Nama Lengkap dan Gelar : Kasmawati S.Pd
b. NIP
: 197101011998032002
c. Alamat Rumah :
Jl. Pendidikan Untad Tondo
d. No. Tel/HP
: 085298063683
Guru
Pembimbing Ketua
Kelompok
Drs. Mursalin Arki Ardiansyah
NIP. 196806071996031000
NIS. 9986715430
Telah Disahkan,
Palu, 19 November 2015
Soim Anwar
S.Pd M.pd,
NIP. 196802151999031002
Kata Pengantar
Puji dan syukur hendaknya kita panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah, sehingga kami dapat
mengerjakan makalah yang berjudul “Korelasi
Antara Aquaponik dan Hidroponik Sebagai Alternatif Pengembangan Budidaya Ikan
dan Sayuran Organik”
Makalah ini disusun berdasarkan hasil diskusi anggota KIR
Madrasah Aliyah Negeri 1 Palu. Dalam pengerjaan makalah, penulis menyadari
masih banyak masalah dan kendala yang penulis hadapi. Ini semua penulis sadari
semua dalam proses belajar. Sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yang
Maha Kuasa
2. Bapak Kepala
MAN 1 Palu
3. Drs. Mursalin, selaku guru
pembimbing KIR
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, karena penulis hanya lah manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya dan
memohon kritik dan saran dari para pembaca. Kami juga berharap makalah ini
kedepannya dapat berguna bagi para pembaca.
Palu, 10 November 2015
ABSTRAK
Akuaponik
adalah sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan
hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Dalam akuakultur yang normal, ekskresi dari hewan yang dipelihara akan
terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas air jika tidak dibuang. Dalam
akuaponik, ekskresi hewan diberikan kepada tanaman agar dipecah menjadi nitrat
dan nitrit melalui proses alami, dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai nutrisi.
Air kemudian bersirkulasi kembali ke sistem akuakultur.Karena sistem hidroponik
dan akuakultur sangat beragam bentuknya maka sistem akuaponik pun menjadi
sangat beragam dalam hal ukuran, kerumitan, tipe makhluk hidup yang
ditumbuhkan, dan sebagainya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Permasalahan
budidaya tanaman, ikan dan ternak memiliki keterbatasan sempitnya lahan. Oleh sebab itu, usaha
budidaya demikian sebaiknya melalui pendekatan yang tepat, baik dari aspek
inovasi teknologi maupun pemilihan lokasi yang tepat. Apabila merujuk
pada fakta saat ini, jenis lahan di yang potensial untuk digunakan dalam
berbudidaya tanaman, ikan dan ternak adalah lahan tidur, ruang terbuka hijau
(RTH) dan pekarangan.
Model
pengembangan pertanian dapat digolongkan menjadi dua, yakni model pengembangan
berbasis lahan terbuka dan budidaya di pekarangan sempit. Model budidaya
berbasis lahan, umumnya dilakukan pada bedengan-bedengan tanah di lahan yang
dikelola sedemikian rupa sesuai dengan jenis tanaman yang
ditanam. Untuk sayuran daun seperti bayam, selada, sawi, kangkung dan
kemangi, lahan diolah sempurna melalui pencangkulan dan dibentuk
bedengan-bedengan.
Sementara
itu, budidaya sayuran buah dilaksanakan dengan cara serupa atau dengan cara
membuat lubang tanam teratur yang diisi dengan campuran tanah dan pupuk kandang
atau kompos dan selanjutnya dilakukan penanaman benih secara langsung atau
bibit tanaman yang telah disiapkan. Demikian juga halnya dengan tanaman
obat atau tanaman biofarmaka. Model budidaya pada lahan atau pekarangan sempit,
meliputi budidaya dalam pot, vertikultur, hidroponik, aquaponik dan model wall
gardening. Vertiminaponik: Cara Baru Berbudidaya Sayuran dan Ikan
Salah satu
model budidaya tanaman yang cocok dan sesuai dengan kriteria kehidupan warga sekolah/kota sekaligus dapat diandalkan dalam
pemenuhan kebutuhan pangan adalah model budidaya sistem akuaponik. Akuaponik
adalah sistem produksi pangan yang menggabungkan budidaya hewan air dan
tanaman.
Pada
sistem ini, dengan luasan lahan yang sama maka akan dapat dihasilkan dua
komoditas sekaligus, yakni tanaman, khususnya sayuran dan ikan. Selain itu,
sistem budidaya akuaponik tidak memerlukan pupuk dan tanah sebagai media tanam;
hemat air dan tidak memerlukan penyiraman; serta menghasilkan tanaman organik
yang sehat dan bebas kontaminan.
Teknologi
integrasi budidaya tanaman dan ikan atau akuaponik ini sebenarnya bukanlah
teknologi baru. Sejarah mencatat bahwa sistem ini telah dikembangkan
sejak zaman Aztec yang dinamakan Chinampas. Pada beberapa tahun
terakhir akuaponik mulai berkembang pesat di luar negeri. Model dan pendekatan
yang digunakan umumnya disesuaikan dengan tujuan dan sumberdaya yang ada di
masing-masing wilayah atau negara. Model-model tersebut antara lain North
Carolina University System, Spareneo System, Freshwater Institute System,
Cabbage Hill System, Miscellaneous System dan beberapa sistem lainnya. Berbeda
dengan di luar negeri, pengembangan akuaponik di Indonesia masih sangat
terbatas. Belum banyak model, sistem atau teknologi yang tersedia di
Indonesia. Demikian juga dengan pelakunya, baik swasta, petani, masyarakat
ataupun komunitas pencinta pertanian belum banyak yang menerapkan teknologi
budidaya akuaponik.
Model-model
sistem akuaponik yang telah dikembangkan di luar negeri pada umumnya dikembangkan
secara massal di suatu lahan atau rumah kaca dalam suatu kegiatan bisnis
budidaya tanaman (khususnya sayuran) dan ikan skala ekonomi. Namun
demikian, sistem akuaponik tidak berarti tidak cocok untuk dikembangkan pada
skala pekarangan di rumah tangga dalam ukuran dan luasan yang terbatas atau
kecil. Dalam hal ini, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta telah
menghasilkan teknologi akuaponik berskala kecil dan cocok untuk skala rumah
tangga, sehingga masyarakat perkotaan bisa berbudidaya tanaman sayuran di
pekarangan sempit sekaligus berbudidaya ikan. Teknologi ini diberi nama “Vertiminaponik”.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan karya
tulis ini diantaranya :
1.
Bagaimana menerapkan sistem akuaponik
di lahan sempit terbatas?
1.3Tujuan
Untuk mengetahui penerapan sistem akuaponik di lahan
terbatas dan untuk menghasilkan sayuran yang
sehat dan higenis serta membantu proses membersihkan air kolam ikan dalam
prosese filtrasi
1.4
Manfaat
Adapun manfaatnnya yaitu SBB :
1.
Mendapatkan
Sayuran yang baik dan higenis tampa bahan kimia
2.
Membatu
pembersihan kolam ikan dengan proses filtrasi
3.
Mudah
untuk di kembangkan di daerah yang sempit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian Aquaponik Menurut
Para Ahli
Akuaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang
mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik
dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Dalam akuakultur yang normal, ekskresi
dari hewan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas
air jika tidak dibuang. Dalam akuaponik, ekskresi hewan diberikan kepada
tanaman agar dipecah menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami, dan
dimanfaatkan oleh tanaman sebagai nutrisi. Air kemudian bersirkulasi kembali ke
sistem akuakultur.
Karena sistem hidroponik dan akuakultur sangat beragam
bentuknya maka sistem akuaponik pun menjadi sangat beragam dalam hal ukuran,
kerumitan, tipe makhluk hidup yang ditumbuhkan, dan sebagainya. (Rakocy,
James E.; Bailey, Donald S.; Shultz, R. Charlie; Thoman, Eric S, 2013).
B. KOMPONEN
Akuaponik
terdiri dari dua komponen penting, yaitu bagian hidroponik di mana tanaman
tumbuh, dan bagian akuakultur di mana ikan dipelihara. Sedimen dari sistem
akuatik seperti kotoran ikan dan pakan yang tidak dimakan dapat terakumulasi
pada sistem pemeliharaan ikan yang tertutup dan tanpa sirkulasi. Sedime ini
dapat menjadi racun bagi ikan pada konsentrasi tinggi, namun bernutrisi bagi
tumbuhan. Selain dua sistem utama di atas, akuaponik dapat memiliki sistem
tambahan seperti biofilter yang menjadi tempat bagi bakteri nitrifikasi untuk
mengubah amonia dari kotoran ikan menjadi nitrat yang dapat digunakan oleh
tumbuhan, dan aerator yang mengirimkan udara ke air agar akar tumbuhan dapat
bernafas (Rakocy, James E.; Masser, Michael P.; Losordo,
Thomas M, November 2006 dan Diver, Steve (2006).
Hidroponik
Tanaman
ditumbuhkan di sistem hidroponik dengan akar mereka terendam dalam larutan
penuh nutrisi. Hal ini membuat tanaman mampu menyerap senyawa nitrogen yang
dapat bersifat racun bagi ikan, sehingga akar berfungsi sebagai penyaring.
Setelah air selesai melalui sistem hidroponik, air dibersihkan dai diaerasi
sebelum kembali ke sistem akuakultur. Kemudian siklus berlanjut.
Beberapa
sistem untuk hidroponik dapat digunakan dalam akuaponik seperti kultur air
dalam dan nutrient film technique. Sistem aeroponik tidak dianjurkan
karena sedimen dari sistem akuakultur dapat menyumbat sprinkler.
Sebagian
besar sayuran daun dapat tumbuh dengan baik pada sistem hidroponik dalam
akuaponik, namun yang telah terbukti menguntungkan adalah kol china, selada, selasih,
mawar, tomat, okra, blewah, dan paprika. Karena tanaman pada fase pertumbuhan
memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, fase pemanenan dapat dilakukan
bersamaan dengan penanaman benih atau bibit. Hal ini dilakukan untuk menjaga
penyerapan nutrisi yang stabil sepanjang waktu. (Rakocy, James E.; Shultz, R. Charlie; Bailey, Donald S.; Thoman,
Eric S. 2004).
Akuakultur
Ikan air tawar
adalah yang paling umum dipelihara di dalam akuaponik, meski hewan air tawar
lain seperti udang galah air tawar (crayfish) juga bisa dipelihara. Ikan
tilapia adalah yang paling populer, bersama ikan lele, belut, ikan mas, dan
kod. (Backyard Aquaponics. "Importance of Fish". Diakses
tanggal April 24, 2013).
BAB III
METODE PENULISAN/PENELITIAN
A.
Alat
Dan Bahan :
Alat
:
·
Mesin Pompa Air
·
Galon
·
Pipa Paralon Ukuran 0,5 Inci
·
Aquarium
·
Botol Air Mineral 1,5 L
·
Selang Air Pelastik Bening ½ cm
Bahan :
·
Air
·
Batu Bata
·
Bibit Sayur
·
Benih Ikan
B.
Prosedur
Kerja
·
lubangi pot-pot di dekat dasar pot untuk
memasang pipa kecil sebagai saluran pengeluaran air.
·
Setelah pipa dipasang di dalam pot,
letakkan wadah kecil tepat di ujung pipa yang berada di dalam pot. Wadah ini
berfungsi agar pipa tidak tersumbat oleh kerikil.
·
Setelah itu, pot diisi dengan tanaman
produktif dan diletakkan di atas dinding kolam dengan jarak yang disesuaikan
dengan luas kolam. Rangkai pipa-pipa hingga hampir menyerupai kotak dan lubangi
pipa agar tepat di atas pot. Ujung pipa disambung dengan pipa yang lain secara
vertikal. Ujung pipa dihubungkan dengan pompa air dan ujung lainnya ditutup.
Pasang rangkaian pipa di pinggir kolam dengan ujung pipa yang terpasang pompa
air berada di dalam air dan rangkaian pipa berada di atas pot. Air yang
dialirkan pompa air akan jatuh tepat di atas pot. Air akan kembali keluar
setelah melalui pot tersebut. Tanaman akan tetap hidup karena banyaknya unsur
hara yang terdapat di dalam kolam dan air kolam juga akan terus terjaga
kebersihan dan kesegarannya setelah disaring.
C.
Waktu
Dan Tempat Penelitian
Waktu
·
Tanggal 7-21 Oktober 2015
Tempat
Penelitian
·
Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Palu
D.
Metode
Deskriptif
Dimana Penelitian ini berusaha memusatkan perhatian
pada masalah-masalah actual dalam
hal ini Barang Bekas yg bisa didaur ulang dan bisa dijadikan karya nyata yg
bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru dan diterapkan langsung serta
dikaji hasilnya (PenelitianTtindakan)
BAB IV
PEMBAHASAN
A.Kegunaan Sistem
Akuaponik
Kotoran ikan yang seringkali menimbulkan masalah karena
bau yang tidak sedap dan membuat kolom menjadi kotor ternyata bisa memberikan
manfaat. Sisa pakan yang ditebar di kolam yang tidak termakan oleh ikan dan
mengendap di kolam pun bisa bermanfaat pula. Kedua limbah yang berasal dari
hasil budidaya di kolam ikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk akuaponik.
Sistem Akuaponik ini akan menyalurkan air dari tangki
hidupan akuatik yang bertoksik itu kepada tumbuhan dan ianya akan menyerap dan
mendapatkan sepenuhnya zat nutrien yang dihasilkan daripada perkumuhan hidupan
akuatik tadi. Selepas itu, secara semulajadi tanaman itu akan membekalkan
semula air yang bersih dan bebas toksik bagi hidupan akuatik tersebut.
Hidupan
akuatik yang tinggal dalam air tawar amat sesuai untuk diaplikasikan kepada
sistem Akuaponik ini kerana kebanyakan tanaman memerlukan air tawar untuk
hidup. Hidupan air masin boleh juga digunakan, tetapi tanaman yang akan
digunakan juga perlulah sesuai dengan air masin itu tadi.
Sistem ini
akan memastikan kitaran semulajadi ini akan berterusan tanpa henti. Air hanya
perlu ditambah apabila hanya untuk menggantikan kekurangan air yang disebabkan
oleh penyerapan oleh tanaman, penyejatan secara semulajadi oleh udara dan juga
apabila tangki ikan tadi dibersihkan.
FUNGSI
Akuaponik
terdiri daripada dua (2) bagian utama yaitu :
1. Bagian Akuakultur : Digunakan untuk menternak hidupan akuatik
2. Bagian Hidroponik : Digunakan untuk membesarkan tanaman
1. Bagian Akuakultur : Digunakan untuk menternak hidupan akuatik
2. Bagian Hidroponik : Digunakan untuk membesarkan tanaman
Peralatan
yang terpenting di dalam aplikasi sistem Akuaponik adalah pam air. Tanpa pam
air, sistem ini tidak akan dapat berfungsi dengan sepenuhnya kerana pam air
boleh diibaratkan sebagai 'jantung' kepada sistem ini. Pam air inilah yang akan
membawa air sisa takungan hidupan akuatik yang bertoksik itu kepada tumbuhan
untuk diserap sebagai sumber nutrien untuk pembesaran tanaman.
Kemudian
tanaman ini akan berfungsi sebagai filter vegetasi, yang akan mengurai zat
racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan. Jadi, inilah siklus
yang saling menguntungkan. Secara umum, akuaponik menggunakan sistem
resirkulasi. Artinya memanfaatkan kembali air yang telah digunakan dalam
budidaya ikan dengan filter biologi dan fisika berupa tanaman dan medianya.
Resirkulasi yang digunakan berisi kompartemen pemeliharaan dan kompartemen
pengolahan air.
Melalui sistem akuaponik, tanaman tidak perlu disiran setiap hari secara manual, sebab air dikolam dipompa ke atas hingga mampu menyirami tanaman dan bisa ditambahkan timer agar kita bisa menentukan waktu penyiraman sesuai yang diinginkan. Kita hanya perlu memberi makan pada kolam ikan yang pada akhirnya bisa mendapat sayuran dan ikan segar. Keuntungan akuaponik untuk kolam dan ikan itu sendiri adalah kebersihan air kolam tetap terjaga, air tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi ikan karena sudah melalui proses filtrasi.
Media tanaman yang paling efektif digunakan untuk akuaponik adalah zeolit. Zeolit berfungsi sebagai filter dan juga media tanam untuk tanaman. Sedangkan untuk budidaya ikan yang paling bagus untuk menunjang akuaponik adalah budidaya ikan lele, sebab lele menghasilkan kotoran ikan yang lebih banyak dibandingkan jenis ikan lainnya.
Melalui sistem akuaponik, tanaman tidak perlu disiran setiap hari secara manual, sebab air dikolam dipompa ke atas hingga mampu menyirami tanaman dan bisa ditambahkan timer agar kita bisa menentukan waktu penyiraman sesuai yang diinginkan. Kita hanya perlu memberi makan pada kolam ikan yang pada akhirnya bisa mendapat sayuran dan ikan segar. Keuntungan akuaponik untuk kolam dan ikan itu sendiri adalah kebersihan air kolam tetap terjaga, air tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi ikan karena sudah melalui proses filtrasi.
Media tanaman yang paling efektif digunakan untuk akuaponik adalah zeolit. Zeolit berfungsi sebagai filter dan juga media tanam untuk tanaman. Sedangkan untuk budidaya ikan yang paling bagus untuk menunjang akuaponik adalah budidaya ikan lele, sebab lele menghasilkan kotoran ikan yang lebih banyak dibandingkan jenis ikan lainnya.
Lele juga
termasuk ikan yang konsumsi pakannya tinggi. Dengan adanya konsumsi pakan yang
tinggi, otomatis akan menghasilkan kotoran yang banyak pula akibat sisa pakan
yang tidak termakan. Banyaknya kotoran yang dikeluarkan oleh ikan lele dan sisa
pakan yang mengendap di kolam menjadikan pertumbuhan tanaman menjadi sangat
cepat.
Hampir
semua jenis budidaya ikan seperti lele, gurami, nila, koi, emas, bawal, mujair,
udang galah dan jenis ikan lainnya dapat dimanfaatkan untuk akuaponik.
Sedangkan jenis tanaman yang biasa dibudiyakan umumnya adalah tanaman sayuran yang
bisa dipanen daunnya dan memiliki nilai ekonomis seperti selada, sawi, caisim,
kangkung, dan sebagainya. Bahkan tanaman seperti cabai, terong, dan, tomat juga
bisa pula dibudidayakan dengan sistem akuaponik.
Keuntungan untuk hasil panen dari sayuran yang dikembangkan melalui akuaponik adalah tanaman lebih hijau, segar, awet, dan tidak mudah menguning. Selain itu, sayuran menjadi lebih sehat karena bersifat organik. Sebab, selama masa tanam sayuran tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida, karena hanya menggunakan limbah dari kolam sebagai pupuk alaminya.
Keuntungan untuk hasil panen dari sayuran yang dikembangkan melalui akuaponik adalah tanaman lebih hijau, segar, awet, dan tidak mudah menguning. Selain itu, sayuran menjadi lebih sehat karena bersifat organik. Sebab, selama masa tanam sayuran tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida, karena hanya menggunakan limbah dari kolam sebagai pupuk alaminya.
KEUNTUNGAN
DAN KELEMAHAN DARI AQUAPONIK
Keuntungan dari sistem akuaponik adalah
1.
Konservasi melalui penggunaan kembali
dan daur ulang air konstan.
2.
Organik pemupukan tanaman dengan emulsi
ikan alami.
3.
Penghapusan pembuangan limbah padat dari
budidaya intensif.
4.
Pengurangan lahan tanaman yang
dibutuhkan untuk menghasilkan tanaman.
5.
Pengurangan keseluruhan jejak lingkungan
dari produksi tanaman.
6.
Membangun instalasi komersial kecil yang
efisien.
kelemahan dari sistem akuaponik
1.
Awal pengeluaran untuk perumahan, pipa
tangki, & pompa
2.
Jumlah produksi terbatas
3.
sistem aquaponik dapat memiliki 'titik
tunggal kegagalan' di mana masalah seperti kegagalan listrik atau penyumbatan
pipa.
B.
Penerapan Akuaponik
Akuaponik bisa diterapkan dalam skala besar maupun dalam
skala kecil untuk rumahan. Untuk kita yang sudah punya kolam ikan di rumah bisa
dimanfaatkan untuk akuaponik, namun untuk yang tidak punya kolam bisa juga
menggunakan akuarium. Selain hasil tanamannya bisa dikonsumsi, penerapan
akuaponik di akuarium juga bisa menambah estetika di dalam ruangan rumah dan
akan membuat rumah menjadi lebih hijau. Bahkan adaya Akuaponik bisa meningkatkan hasil SDA maupun
SDM.
Akuaponik
sangat berguna karena bisa mengolah limbah kolam dengan baik, menghemat penggunaan air, mengolah lahan yang kosong.
Akuaponikpun
Bisa DiJadikan Bisnis.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Akuaponik adalah kombinasi antara akuakultur dengan
hidroponik yang menghasilkan simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan.
Akuakultur merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik adalah budidaya
tanaman tanpa tanah yang berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan
tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles.
Melalui sistem akuaponik, tanaman tidak perlu disiram
setiap hari secara manual, sebab air dikolam dipompa ke atas hingga mampu
menyirami tanaman dan bisa ditambahkan timer agar kita bisa menentukan waktu
penyiraman sesuai yang diinginkan. Kita hanya perlu memberi makan pada kolam
ikan yang pada akhirnya bisa mendapat sayuran dan ikan segar. Keuntungan
akuaponik untuk kolam dan ikan itu sendiri adalah kebersihan air kolam tetap
terjaga, air tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi ikan karena sudah melalui
proses filtrasi.
Sistem
Akuaponik memiliki dua komponen yaitu dua komponen penting, yaitu bagian
hidroponik di mana tanaman tumbuh, dan bagian akuakulturdi mana ikan dipelihara. Sedimen dari
sistem akuatik seperti kotoran ikan dan pakan yang tidak dimakan dapat
terakumulasi pada sistem pemeliharaan ikan yang tertutup dan tanpa sirkulasi.
Sedimen ini dapat
menjadi racun bagi ikan pada konsentrasi tinggi, namun bernutrisi bagi tumbuhan.
Selain dua sistem utama di atas, akuaponik dapat memiliki
sistem tambahan seperti biofilter yang menjadi tempat bagi bakteri nitrifikasi untuk
mengubah amonia dari kotoran ikan menjadi nitrat yang dapat digunakan oleh
tumbuhan, dan aerator yang mengirimkan udara ke air agar akar tumbuhan dapat
bernafas.
Tanaman ditumbuhkan di sistem hidroponik dengan akar
mereka terendam dalam larutan penuh nutrisi. Hal ini membuat tanaman mampu
menyerap senyawa nitrogen yang dapat bersifat racun bagi ikan, sehingga akar
berfungsi sebagai penyaring. Setelah air selesai melalui sistem hidroponik, air
dibersihkan dai diaerasi sebelum kembali ke sistem akuakultur. Kemudian siklus
berlanjut.
B. Saran
Diharapkan
agar sistem ini terus berlanjut untik para petani yang hanya menanam tanaman
atau peternak ikan bisa menggunakan sistem ini, karena system ini memiliki
banyak sekali keuntungan. Tidak hanya itu sistem ini juga sangat praktis dan
mudah. Pengangguran yang meganggur bisa membuka lahan dan menerapkan sistem
ini.
Untuk
penerapannya tidak mesti dilahan yg luas, kita bisa membuat di teras rumah atau
lahan yang paling sempit sekalipun.
DAFTAR PUSTAKA
Boutwelluc, Juanita (December 15, 2007). "Aztecs' aquaponics
revamped". Napa Valley Register.
Diakses tanggal April 24, 2013.
Rakocy, James E.; Bailey, Donald S.;
Shultz, R. Charlie; Thoman, Eric S. "Update
on Tilapia and Vegetable Production in the UVI Aquaponic System" (PDF). University of
the Virgin Islands Agricultural Experiment Station. Diakses tanggal 11 March 2013.
· ^ a
b
c
Rakocy, James E.; Masser, Michael P.; Losordo, Thomas M.
(November 2006). "Recirculating
aquaculture tank production systems: Aquaponics — integrating fish and plant
culture" (PDF) (454). Southern Regional
Aquaculture Center. Diakses tanggal April 24, 2013
·
^ a
b
c
Diver, Steve (2006). "Aquaponics
— integration of hydroponics with aquaculture" (PDF). ATTRA
- National Sustainable Agriculture Information Service (National Center for
Appropriate Technology). Diakses
tanggal April 24, 2013.
· ^ a
b
c
Diver, Steve (2006). "Aquaponics
— integration of hydroponics with aquaculture" (PDF). ATTRA
- National Sustainable Agriculture Information Service (National Center for
Appropriate Technology). Diakses
tanggal April 24, 2013.
· ^ Lennard, Wilson A.; Leonard, Brian V. (2006). "A Comparison
of Three Different Hydroponic Sub-systems (gravel bed, floating and nutrient
film technique) in an Aquaponic Test System". Aquaculture International
14 (6): 539–550. doi:10.1007/s10499-006-9053-2.
·
^
Rakocy, James E.; Shultz, R. Charlie; Bailey, Donald S.;
Thoman, Eric S. (2004). M.A. Nichols, ed. "Aquaponic
production of tilapia and basil: Comparing a batch and staggered cropping
system" (PDF). Acta Horticulturae
(International Society for Horticultural Science) (648). Diakses tanggal April
24, 2013.
LAMPIRAN
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
BIODATA PENULIS
Ketua Kelompok
Nama Lengkap
: Arki Ardiansyah
Tempat, Tanggal Lahir : Tada, 8 Maret 1998
Golongan Darah : O
Sekolah : Madrasah Aliyyah Negeri 1 Palu
Cita-cita : Pilot
Hobi : Membaca, menyannyi, Dan Folly
Tempat, Tanggal Lahir : Tada, 8 Maret 1998
Golongan Darah : O
Sekolah : Madrasah Aliyyah Negeri 1 Palu
Cita-cita : Pilot
Hobi : Membaca, menyannyi, Dan Folly
Anggota Kelompok I
Nama Lengkap
:
Kur’ana Said
Tempat, Tanggal Lahir :
Golongan Darah : -
Sekolah : Man 1 palu
Cita-cita : Polwan
Hobi : Menyanyi dan membaca buku
Tempat, Tanggal Lahir :
Golongan Darah : -
Sekolah : Man 1 palu
Cita-cita : Polwan
Hobi : Menyanyi dan membaca buku
Anggota Kelompok II
Nama
Lengkap
: Rizky
Tempat, Tanggal Lahir : Palu, 19 Desember 1997
Golongan Darah : B
Sekolah : MAN 1 Palu
Cita-cita : Polisi
Hobi : Memasak
Tempat, Tanggal Lahir : Palu, 19 Desember 1997
Golongan Darah : B
Sekolah : MAN 1 Palu
Cita-cita : Polisi
Hobi : Memasak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar