Kamis, 12 Oktober 2017

Karya Tulis Ilmiah Tentang Penerapan Aquaponik Sebagai Alternatif Pengembangan Budidaya Ikan dan Sayuran Organik

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
HIMPUNAN MAHASISWA BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO

Penerapan Aquaponik Sebagai Alternatif Pengembangan Budidaya Ikan dan Sayuran Organik

                                                                                    








PENULIS :
ARKI ARDIANSYAH (Ketua Kelompok)
KUR’ANA SAID ( Anggota )
RIZKY ( Anggota )



MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 PALU
 TAHUN 2015

HALAMAN PENGESAHAN

1 .Judul           :   “ Penerapan Aquaponik Sebagai Alternatif       Pengembangan Budidaya             Ikan dan Sayuran Organik”

2. Ketua Kelompok
               a. Nama Lengkap                 :
Arki Ardiansya
               b. NIS                                  : 9986715430
   c. SMA                                 : Madrasah Aliyyah Negeri 1 Palu
   d. Alamat Rumah                 : Jl. Cemara 1
   e. No. Tel/HP                       : 082377798095
   f. Alamat Email                    :
3. Jumlah Anggota                              : 1. Kur’ana Said
                                                            : 2. Rizky
4.Guru Pembina
   a. Nama Lengkap dan Gelar : Kasmawati S.Pd
   b. NIP                                  : 197101011998032002
   c. Alamat Rumah                 : Jl. Pendidikan Untad Tondo
   d. No. Tel/HP                       : 085298063683


                     Guru Pembimbing                                                      Ketua Kelompok

                       Drs. Mursalin                                                          Arki Ardiansyah
                       NIP. 196806071996031000                                    NIS. 9986715430

     Telah Disahkan,
               Palu, 19 November 2015


                                 Soim Anwar S.Pd M.pd,
                   NIP. 196802151999031002
Kata Pengantar
Puji dan syukur hendaknya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah, sehingga kami dapat mengerjakan makalah yang berjudul “Korelasi Antara Aquaponik dan Hidroponik Sebagai Alternatif Pengembangan Budidaya Ikan dan Sayuran Organik”
Makalah ini disusun berdasarkan hasil diskusi anggota KIR Madrasah Aliyah Negeri 1 Palu. Dalam pengerjaan makalah, penulis menyadari masih banyak masalah dan kendala yang penulis hadapi. Ini semua penulis sadari semua dalam proses belajar. Sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yang Maha Kuasa
2. Bapak Kepala MAN 1 Palu
3. Drs. Mursalin, selaku guru pembimbing KIR
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena penulis hanya lah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya dan memohon kritik dan saran dari para pembaca. Kami juga berharap makalah ini kedepannya dapat berguna bagi para pembaca.

  


                                                                                    Palu,  10   November 2015






ABSTRAK

Akuaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Dalam akuakultur yang normal, ekskresi dari hewan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas air jika tidak dibuang. Dalam akuaponik, ekskresi hewan diberikan kepada tanaman agar dipecah menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami, dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai nutrisi. Air kemudian bersirkulasi kembali ke sistem akuakultur.Karena sistem hidroponik dan akuakultur sangat beragam bentuknya maka sistem akuaponik pun menjadi sangat beragam dalam hal ukuran, kerumitan, tipe makhluk hidup yang ditumbuhkan, dan sebagainya.
 





















BAB I
PENDAHULUAN

1.1                Latar Belakang
Permasalahan budidaya tanaman, ikan dan ternak memiliki keterbatasan sempitnya lahan.  Oleh sebab itu, usaha budidaya demikian sebaiknya melalui pendekatan yang tepat, baik dari aspek inovasi teknologi maupun pemilihan lokasi yang tepat.  Apabila merujuk pada fakta saat ini, jenis lahan di yang potensial untuk digunakan dalam berbudidaya tanaman, ikan dan ternak adalah lahan tidur, ruang terbuka hijau (RTH) dan pekarangan.
Model pengembangan pertanian dapat digolongkan menjadi dua, yakni model pengembangan berbasis lahan terbuka dan budidaya di pekarangan sempit.  Model budidaya berbasis lahan, umumnya dilakukan pada bedengan-bedengan tanah di lahan yang dikelola sedemikian rupa sesuai dengan   jenis tanaman yang ditanam.  Untuk sayuran daun seperti bayam, selada, sawi, kangkung dan kemangi, lahan diolah sempurna melalui pencangkulan dan dibentuk bedengan-bedengan.
Sementara itu, budidaya sayuran buah dilaksanakan dengan cara serupa atau dengan cara membuat lubang tanam teratur yang diisi dengan campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos dan selanjutnya dilakukan penanaman benih secara langsung atau bibit tanaman yang telah disiapkan.  Demikian juga halnya dengan tanaman obat atau tanaman biofarmaka. Model budidaya pada lahan atau pekarangan sempit, meliputi budidaya dalam pot, vertikultur, hidroponik, aquaponik dan model wall gardeningVertiminaponik: Cara Baru Berbudidaya Sayuran dan Ikan
Salah satu model budidaya tanaman yang cocok dan sesuai dengan kriteria kehidupan warga sekolah/kota sekaligus dapat diandalkan dalam pemenuhan kebutuhan pangan adalah model budidaya sistem akuaponik. Akuaponik adalah sistem produksi pangan yang menggabungkan budidaya hewan air dan tanaman.
Pada sistem ini, dengan luasan lahan yang sama maka akan dapat dihasilkan dua komoditas sekaligus, yakni tanaman, khususnya sayuran dan ikan. Selain itu, sistem budidaya akuaponik tidak memerlukan pupuk dan tanah sebagai media tanam; hemat air dan tidak memerlukan penyiraman; serta menghasilkan tanaman organik yang sehat dan bebas kontaminan.
Teknologi integrasi budidaya tanaman dan ikan atau akuaponik ini sebenarnya bukanlah teknologi baru.  Sejarah mencatat bahwa sistem ini telah dikembangkan sejak zaman Aztec yang dinamakan Chinampas. Pada beberapa tahun terakhir akuaponik mulai berkembang pesat di luar negeri. Model dan pendekatan yang digunakan umumnya disesuaikan dengan tujuan dan sumberdaya yang ada di masing-masing wilayah atau negara. Model-model tersebut antara lain North Carolina University System, Spareneo System, Freshwater Institute System, Cabbage Hill System, Miscellaneous System dan beberapa sistem lainnya. Berbeda dengan di luar negeri, pengembangan akuaponik di Indonesia masih sangat terbatas.  Belum banyak model, sistem atau teknologi yang tersedia di Indonesia. Demikian juga dengan pelakunya, baik swasta, petani, masyarakat ataupun komunitas pencinta pertanian belum banyak yang menerapkan teknologi budidaya akuaponik.
Model-model sistem akuaponik yang telah dikembangkan di luar negeri pada umumnya dikembangkan secara massal di suatu lahan atau rumah kaca dalam suatu kegiatan bisnis budidaya tanaman (khususnya sayuran) dan ikan skala ekonomi.  Namun demikian, sistem akuaponik tidak berarti tidak cocok untuk dikembangkan pada skala pekarangan di rumah tangga dalam ukuran dan luasan yang terbatas atau kecil. Dalam hal ini, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta telah menghasilkan teknologi akuaponik berskala kecil dan cocok untuk skala rumah tangga, sehingga masyarakat perkotaan bisa berbudidaya tanaman sayuran  di pekarangan sempit sekaligus berbudidaya ikan. Teknologi ini diberi nama “Vertiminaponik”.

1.2               Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan karya tulis ini diantaranya :
1.                   Bagaimana menerapkan sistem akuaponik di lahan sempit terbatas?

1.3Tujuan
Untuk mengetahui penerapan sistem akuaponik di lahan terbatas dan untuk menghasilkan sayuran yang sehat dan higenis serta membantu proses membersihkan air kolam ikan dalam prosese filtrasi

1.4               Manfaat
 Adapun manfaatnnya yaitu SBB :
1.                   Mendapatkan Sayuran yang baik dan higenis tampa bahan kimia
2.                   Membatu pembersihan kolam ikan dengan proses filtrasi
3.                   Mudah untuk di kembangkan di daerah yang sempit
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Aquaponik Menurut Para Ahli
            Akuaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur  dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Dalam akuakultur yang normal, ekskresi dari hewan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas air jika tidak dibuang. Dalam akuaponik, ekskresi hewan diberikan kepada tanaman agar dipecah menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami, dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai nutrisi. Air kemudian bersirkulasi kembali ke sistem akuakultur.
Karena sistem hidroponik dan akuakultur sangat beragam bentuknya maka sistem akuaponik pun menjadi sangat beragam dalam hal ukuran, kerumitan, tipe makhluk hidup yang ditumbuhkan, dan sebagainya. (Rakocy, James E.; Bailey, Donald S.; Shultz, R. Charlie; Thoman, Eric S, 2013).

B. KOMPONEN
Akuaponik terdiri dari dua komponen penting, yaitu bagian hidroponik di mana tanaman tumbuh, dan bagian akuakultur di mana ikan dipelihara. Sedimen dari sistem akuatik seperti kotoran ikan dan pakan yang tidak dimakan dapat terakumulasi pada sistem pemeliharaan ikan yang tertutup dan tanpa sirkulasi. Sedime ini dapat menjadi racun bagi ikan pada konsentrasi tinggi, namun bernutrisi bagi tumbuhan. Selain dua sistem utama di atas, akuaponik dapat memiliki sistem tambahan seperti biofilter yang menjadi tempat bagi bakteri nitrifikasi untuk mengubah amonia dari kotoran ikan menjadi nitrat yang dapat digunakan oleh tumbuhan, dan aerator yang mengirimkan udara ke air agar akar tumbuhan dapat bernafas (Rakocy, James E.; Masser, Michael P.; Losordo, Thomas M, November 2006 dan Diver, Steve (2006).

Hidroponik

Tanaman ditumbuhkan di sistem hidroponik dengan akar mereka terendam dalam larutan penuh nutrisi. Hal ini membuat tanaman mampu menyerap senyawa nitrogen yang dapat bersifat racun bagi ikan, sehingga akar berfungsi sebagai penyaring. Setelah air selesai melalui sistem hidroponik, air dibersihkan dai diaerasi sebelum kembali ke sistem akuakultur. Kemudian siklus berlanjut.
Beberapa sistem untuk hidroponik dapat digunakan dalam akuaponik seperti kultur air dalam dan nutrient film technique. Sistem aeroponik tidak dianjurkan karena sedimen dari sistem akuakultur dapat menyumbat sprinkler.
Sebagian besar sayuran daun dapat tumbuh dengan baik pada sistem hidroponik dalam akuaponik, namun yang telah terbukti menguntungkan adalah kol china, selada, selasih, mawar, tomat, okra, blewah, dan paprika. Karena tanaman pada fase pertumbuhan memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, fase pemanenan dapat dilakukan bersamaan dengan penanaman benih atau bibit. Hal ini dilakukan untuk menjaga penyerapan nutrisi yang stabil sepanjang waktu. (Rakocy, James E.; Shultz, R. Charlie; Bailey, Donald S.; Thoman, Eric S. 2004).

Akuakultur

Ikan air tawar adalah yang paling umum dipelihara di dalam akuaponik, meski hewan air tawar lain seperti udang galah air tawar (crayfish) juga bisa dipelihara. Ikan tilapia adalah yang paling populer, bersama ikan lele, belut, ikan mas, dan kod. (Backyard Aquaponics. "Importance of Fish".  Diakses tanggal April 24, 2013).







BAB III
METODE PENULISAN/PENELITIAN


A.                 Alat  Dan Bahan :
Alat :
·                     Mesin Pompa Air
·                     Galon
·                     Pipa Paralon Ukuran 0,5 Inci
·                     Aquarium
·                     Botol Air Mineral 1,5 L
·                     Selang Air Pelastik Bening ½ cm
 Bahan :
·                     Air
·                     Batu Bata
·                     Bibit Sayur
·                     Benih Ikan

B.                 Prosedur Kerja
·                     lubangi pot-pot di dekat dasar pot untuk memasang pipa kecil sebagai saluran pengeluaran air.
·                     Setelah pipa dipasang di dalam pot, letakkan wadah kecil tepat di ujung pipa yang berada di dalam pot. Wadah ini berfungsi agar pipa tidak tersumbat oleh kerikil.
·                     Setelah itu, pot diisi dengan tanaman produktif dan diletakkan di atas dinding kolam dengan jarak yang disesuaikan dengan luas kolam. Rangkai pipa-pipa hingga hampir menyerupai kotak dan lubangi pipa agar tepat di atas pot. Ujung pipa disambung dengan pipa yang lain secara vertikal. Ujung pipa dihubungkan dengan pompa air dan ujung lainnya ditutup. Pasang rangkaian pipa di pinggir kolam dengan ujung pipa yang terpasang pompa air berada di dalam air dan rangkaian pipa berada di atas pot. Air yang dialirkan pompa air akan jatuh tepat di atas pot. Air akan kembali keluar setelah melalui pot tersebut. Tanaman akan tetap hidup karena banyaknya unsur hara yang terdapat di dalam kolam dan air kolam juga akan terus terjaga kebersihan dan kesegarannya setelah disaring.

C.                 Waktu Dan Tempat Penelitian
Waktu
·                     Tanggal 7-21 Oktober 2015

Tempat Penelitian
·                     Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Palu

D.                 Metode Deskriptif
Dimana Penelitian ini berusaha memusatkan perhatian pada masalah-masalah         actual dalam hal ini Barang Bekas yg bisa didaur ulang dan bisa dijadikan karya nyata yg bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya (PenelitianTtindakan)












BAB IV
PEMBAHASAN

A.Kegunaan Sistem Akuaponik
Kotoran ikan yang seringkali menimbulkan masalah karena bau yang tidak sedap dan membuat kolom menjadi kotor ternyata bisa memberikan manfaat. Sisa pakan yang ditebar di kolam yang tidak termakan oleh ikan dan mengendap di kolam pun bisa bermanfaat pula. Kedua limbah yang berasal dari hasil budidaya di kolam ikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk akuaponik.
Sistem Akuaponik ini akan menyalurkan air dari tangki hidupan akuatik yang bertoksik itu kepada tumbuhan dan ianya akan menyerap dan mendapatkan sepenuhnya zat nutrien yang dihasilkan daripada perkumuhan hidupan akuatik tadi. Selepas itu, secara semulajadi tanaman itu akan membekalkan semula air yang bersih dan bebas toksik bagi hidupan akuatik tersebut.
Hidupan akuatik yang tinggal dalam air tawar amat sesuai untuk diaplikasikan kepada sistem Akuaponik ini kerana kebanyakan tanaman memerlukan air tawar untuk hidup. Hidupan air masin boleh juga digunakan, tetapi tanaman yang akan digunakan juga perlulah sesuai dengan air masin itu tadi.
Sistem ini akan memastikan kitaran semulajadi ini akan berterusan tanpa henti. Air hanya perlu ditambah apabila hanya untuk menggantikan kekurangan air yang disebabkan oleh penyerapan oleh tanaman, penyejatan secara semulajadi oleh udara dan juga apabila tangki ikan tadi dibersihkan.

FUNGSI
Akuaponik terdiri daripada dua (2) bagian utama yaitu :
1. Bagian Akuakultur : Digunakan untuk menternak hidupan akuatik
2. Bagian Hidroponik : Digunakan untuk membesarkan tanaman
Peralatan yang terpenting di dalam aplikasi sistem Akuaponik adalah pam air. Tanpa pam air, sistem ini tidak akan dapat berfungsi dengan sepenuhnya kerana pam air boleh diibaratkan sebagai 'jantung' kepada sistem ini. Pam air inilah yang akan membawa air sisa takungan hidupan akuatik yang bertoksik itu kepada tumbuhan untuk diserap sebagai sumber nutrien untuk pembesaran tanaman.

Kemudian tanaman ini akan berfungsi sebagai filter vegetasi, yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan. Jadi, inilah siklus yang saling menguntungkan. Secara umum, akuaponik menggunakan sistem resirkulasi. Artinya memanfaatkan kembali air yang telah digunakan dalam budidaya ikan dengan filter biologi dan fisika berupa tanaman dan medianya. Resirkulasi yang digunakan berisi kompartemen pemeliharaan dan kompartemen pengolahan air.

    
       Melalui sistem akuaponik, tanaman tidak perlu disiran setiap hari secara manual, sebab air dikolam dipompa ke atas hingga mampu menyirami tanaman dan bisa ditambahkan timer agar kita bisa menentukan waktu penyiraman sesuai yang diinginkan. Kita hanya perlu memberi makan pada kolam ikan yang pada akhirnya bisa mendapat sayuran dan ikan segar. Keuntungan akuaponik untuk kolam dan ikan itu sendiri adalah kebersihan air kolam tetap terjaga, air tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi ikan karena sudah melalui proses filtrasi.

            Media tanaman yang paling efektif digunakan untuk akuaponik adalah zeolit. Zeolit berfungsi sebagai filter dan juga media tanam untuk tanaman. Sedangkan untuk budidaya ikan yang paling bagus untuk menunjang akuaponik adalah budidaya ikan lele, sebab lele menghasilkan kotoran ikan yang lebih banyak dibandingkan jenis ikan lainnya.
Lele juga termasuk ikan yang konsumsi pakannya tinggi. Dengan adanya konsumsi pakan yang tinggi, otomatis akan menghasilkan kotoran yang banyak pula akibat sisa pakan yang tidak termakan. Banyaknya kotoran yang dikeluarkan oleh ikan lele dan sisa pakan yang mengendap di kolam menjadikan pertumbuhan tanaman menjadi sangat cepat.
Hampir semua jenis budidaya ikan seperti lele, gurami, nila, koi, emas, bawal, mujair, udang galah dan jenis ikan lainnya dapat dimanfaatkan untuk akuaponik. Sedangkan jenis tanaman yang biasa dibudiyakan umumnya adalah tanaman sayuran yang bisa dipanen daunnya dan memiliki nilai ekonomis seperti selada, sawi, caisim, kangkung, dan sebagainya. Bahkan tanaman seperti cabai, terong, dan, tomat juga bisa pula dibudidayakan dengan sistem akuaponik.

   
         Keuntungan untuk hasil panen dari sayuran yang dikembangkan melalui akuaponik adalah tanaman lebih hijau, segar, awet, dan tidak mudah menguning. Selain itu, sayuran menjadi lebih sehat karena bersifat organik. Sebab, selama masa tanam sayuran tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida, karena hanya menggunakan limbah dari kolam sebagai pupuk alaminya.


KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN DARI AQUAPONIK
Keuntungan dari sistem akuaponik adalah
1.                   Konservasi melalui penggunaan kembali dan daur ulang air konstan.
2.                   Organik pemupukan tanaman dengan emulsi ikan alami.
3.                   Penghapusan pembuangan limbah padat dari budidaya intensif.
4.                   Pengurangan lahan tanaman yang dibutuhkan untuk menghasilkan tanaman.
5.                   Pengurangan keseluruhan jejak lingkungan dari produksi tanaman.
6.                   Membangun instalasi komersial kecil yang efisien.
kelemahan dari sistem akuaponik
1.                   Awal pengeluaran untuk perumahan, pipa tangki, & pompa
2.                   Jumlah produksi terbatas
3.                   sistem aquaponik dapat memiliki 'titik tunggal kegagalan' di mana masalah seperti kegagalan listrik atau penyumbatan pipa.


B. Penerapan Akuaponik
Akuaponik bisa diterapkan dalam skala besar maupun dalam skala kecil untuk rumahan. Untuk kita yang sudah punya kolam ikan di rumah bisa dimanfaatkan untuk akuaponik, namun untuk yang tidak punya kolam bisa juga menggunakan akuarium. Selain hasil tanamannya bisa dikonsumsi, penerapan akuaponik di akuarium juga bisa menambah estetika di dalam ruangan rumah dan akan membuat rumah menjadi lebih hijau. Bahkan adaya Akuaponik bisa meningkatkan hasil SDA maupun SDM.
Akuaponik sangat berguna karena bisa mengolah limbah kolam dengan baik,  menghemat penggunaan air, mengolah lahan yang kosong.
Akuaponikpun Bisa DiJadikan Bisnis.














BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Akuaponik adalah kombinasi antara akuakultur dengan hidroponik yang menghasilkan simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan. Akuakultur merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa tanah yang berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles.

Melalui sistem akuaponik, tanaman tidak perlu disiram setiap hari secara manual, sebab air dikolam dipompa ke atas hingga mampu menyirami tanaman dan bisa ditambahkan timer agar kita bisa menentukan waktu penyiraman sesuai yang diinginkan. Kita hanya perlu memberi makan pada kolam ikan yang pada akhirnya bisa mendapat sayuran dan ikan segar. Keuntungan akuaponik untuk kolam dan ikan itu sendiri adalah kebersihan air kolam tetap terjaga, air tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi ikan karena sudah melalui proses filtrasi.

Sistem Akuaponik memiliki dua komponen yaitu dua komponen penting, yaitu bagian hidroponik di mana tanaman tumbuh, dan bagian akuakulturdi mana ikan dipelihara. Sedimen dari sistem akuatik seperti kotoran ikan dan pakan yang tidak dimakan dapat terakumulasi pada sistem pemeliharaan ikan yang tertutup dan tanpa sirkulasi. Sedimen ini dapat menjadi racun bagi ikan pada konsentrasi tinggi, namun bernutrisi bagi tumbuhan.

Selain dua sistem utama di atas, akuaponik dapat memiliki sistem tambahan seperti biofilter yang menjadi tempat bagi bakteri nitrifikasi untuk mengubah amonia dari kotoran ikan menjadi nitrat yang dapat digunakan oleh tumbuhan, dan aerator yang mengirimkan udara ke air agar akar tumbuhan dapat bernafas.

Tanaman ditumbuhkan di sistem hidroponik dengan akar mereka terendam dalam larutan penuh nutrisi. Hal ini membuat tanaman mampu menyerap senyawa nitrogen yang dapat bersifat racun bagi ikan, sehingga akar berfungsi sebagai penyaring. Setelah air selesai melalui sistem hidroponik, air dibersihkan dai diaerasi sebelum kembali ke sistem akuakultur. Kemudian siklus berlanjut.


B. Saran

Diharapkan agar sistem ini terus berlanjut untik para petani yang hanya menanam tanaman atau peternak ikan bisa menggunakan sistem ini, karena system ini memiliki banyak sekali keuntungan. Tidak hanya itu sistem ini juga sangat praktis dan mudah. Pengangguran yang meganggur bisa membuka lahan dan menerapkan sistem ini.
Untuk penerapannya tidak mesti dilahan yg luas, kita bisa membuat di teras rumah atau lahan yang paling sempit sekalipun.













DAFTAR PUSTAKA
Boutwelluc, Juanita (December 15, 2007). "Aztecs' aquaponics revamped". Napa Valley Register. Diakses tanggal April 24, 2013.
Rakocy, James E.; Bailey, Donald S.; Shultz, R. Charlie; Thoman, Eric S. "Update on Tilapia and Vegetable Production in the UVI Aquaponic System" (PDF). University of the Virgin Islands Agricultural Experiment Station. Diakses tanggal 11 March 2013.
·  ^ a b c Rakocy, James E.; Masser, Michael P.; Losordo, Thomas M. (November 2006). "Recirculating aquaculture tank production systems: Aquaponics — integrating fish and plant culture" (PDF) (454). Southern Regional Aquaculture Center. Diakses tanggal April 24, 2013
·  ^ a b c Diver, Steve (2006). "Aquaponics — integration of hydroponics with aquaculture" (PDF). ATTRA - National Sustainable Agriculture Information Service (National Center for Appropriate Technology). Diakses tanggal April 24, 2013.
·  ^ a b c Diver, Steve (2006). "Aquaponics — integration of hydroponics with aquaculture" (PDF). ATTRA - National Sustainable Agriculture Information Service (National Center for Appropriate Technology). Diakses tanggal April 24, 2013.
·  ^ Lennard, Wilson A.; Leonard, Brian V. (2006). "A Comparison of Three Different Hydroponic Sub-systems (gravel bed, floating and nutrient film technique) in an Aquaponic Test System". Aquaculture International 14 (6): 539–550. doi:10.1007/s10499-006-9053-2.
·  ^ Rakocy, James E.; Shultz, R. Charlie; Bailey, Donald S.; Thoman, Eric S. (2004). M.A. Nichols, ed. "Aquaponic production of tilapia and basil: Comparing a batch and staggered cropping system" (PDF). Acta Horticulturae (International Society for Horticultural Science) (648). Diakses tanggal April 24, 2013.







LAMPIRAN




Gambar 1.


Gambar 2.


Gambar 3.



Gambar 4.




Gambar 5.



Gambar 6.



BIODATA PENULIS


Ketua Kelompok

Nama Lengkap                                    : Arki Ardiansyah
Tempat, Tanggal Lahir                       : Tada, 8 Maret 1998
Golongan Darah                                 : O
Sekolah                                               : Madrasah Aliyyah Negeri 1 Palu
Cita-cita                                              : Pilot
Hobi                                                    : Membaca, menyannyi, Dan Folly

Anggota Kelompok I

Nama Lengkap                               : Kur’ana Said
Tempat, Tanggal Lahir                       :
Golongan Darah                                 : -
Sekolah                                               : Man 1 palu
Cita-cita                                              : Polwan
Hobi                                                    : Menyanyi dan membaca buku

Anggota Kelompok II

Nama Lengkap                                  : Rizky
Tempat, Tanggal Lahir                       :  Palu, 19 Desember 1997
Golongan Darah                                 :  B
Sekolah                                               : MAN 1 Palu
Cita-cita                                              : Polisi
Hobi                                                    : Memasak 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar